Sunday, September 11, 2011

Sikapi Wim, Firman Utina Mundur dari Timnas

1315731058341055968 
Timnas akan melakukan pertandingan kandang yang kedua kalinya melawan Qatar pada tanggal 11 Oktober 2011 di GBK Senayan dari pantauan Saya saat ini diberbagai media massa mengabarkan bahwa telah terjadi keretakan dalam tubuh skuad Timnas antara pelatih dan Pemain, Pemain Timnas Sepakbola Indonesia tidak hanya mengancam untuk mogok bermain melawan Qatar, kabar yang dirilis Media Indonesia hari ini Minggu 10 September 2011  menyebutkan setidaknya 7 Orang Pemain Inti Timnas menyatakan tidak ingin diturunkan ketika bertanding melawan Qatar di Putaran ke-3 Group E  Pra Piala Dunia 2014.

Ketujuh Pemain Timnas Merah Putih ini kabarnya tak bersedia turun karena dipicu oleh sikap Pelatih Wim Rijsbergen, sebagaimana diungkapkan oleh   Pelatih Timnas Benny Dolo yang mengetahui kondisi di Tim setelah mendapatkan pengaduan dari anak asuhannya Gelandang dan Kapten Timnas Firman Utina.
Sebagaimana diketahui Pelatih yang pernah bermain sebagai Back Belanda di Kejuaraan Dunia Wim sempat mengeluarkan perkataan yang kurang pantas dikeluarkan oleh seorang Pelatih yang dibayar untuk melatih Timnas agar berhasil memperbaiki reputasi persepakbolaan Indonesia dari yang sebelumnya.

Mengeluarkan kata-kata makian kepada Firman saat jedah ketika Indonesia melawan Bahrain dimana Indonesia Kalah 0-2 , perbuatan memaki pemain yang sedang terpuruk mentalnya, menyalahkan pemain yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya sebagai Pelatih yang mengatur strategi, menjatuhkan kesalahan kepada Orang lain adalah perbuatan yang tak terpuji.

Firman Utina Pemain asal Sulawesi Utara sebagai Pemain yang sering menjabat Kapten Timnas dia sangat luwes dan sangat dihormati oleh Teman-teman satu Timnya, pengunduran diri Firman Utina yang bakal diikuti oleh teman-temannya yang lain akan membawa dampak yang buruk pada persepakbolaan Tanah Air.

Keretakan yang terjadi antara Pelatih dan Pemain di Timnas nampaknya semakin tajam dan melebar bahkan ancaman mogok dan mundur dari Timnas ketika melawan Qatar tinggal menunggu waktu. Dan kalau saja Wim tak terpancing emosi melihat kekalahan anak buahnya ketika melawan Bahrain yang kabarnya mengeluarkan perkataan yang menyinggung perasaan,  Firman juga mengungkapkan para pemain timnas tersinggung ketika permainan mereka dinilai belum pantas diperagakan di level internaisional. Wim juga protes tentang M Ridwan yang beroperasi di sayap kiri namun tidak kidal.

Mestinya Pelatih Wim memotivasi anak-anak asuhannya yang tengah terpuruk di dua laga penting untuk bangkit kembali melawan ketertinggalan dimana saat ini Timnas sudah berada di Level paling bawah dan juru kunci di Group E, kalau beliau seorang Pelatih yang baik, kesalahan yang berbuntut kekalahan adalah kesalahan dan kekalahan Tim bukan kesalahan dan kekalahan Pemain saja.

Masih ada 4 (empat ) peratandingan lagi yang akan dijalani Timnas untuk dapat masuk ke Putaran ke-4 , Timnas wajib memenangkan 4 Pertandingan sisa di Group-E Putaran ke-3 Pra Piala Dunia untuk melaju ke Putaran ke-4, apa Iya Timnas mampu keluar dari kemelut  dengan situasi yang sedang dihadapi sekarang, tergantung bagaimana PSSI mengambil kebijakan yang Pro Pada Pemain pada anak-anak Kita sendiri yang berjuang untuk Negerinya agar dapat membawa nama harum Indonesia.

Sekedar mengingatkan kita kalau saja Firman Utina dan teman-temannya betul-betul mundur dari Timnas, apa yang mesti diharapkan dari seorang Pelatih Tanpa Pemain. Timnas dalam Pusaran dilemma, mampukah PSSI mengatasinya, kita lihat hasilnya***


sumber : olahraga.kompasiana.com


0 comments: